Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

真の友 'sahabat sejati'

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, hiduplah dua sahabat bernama Raka dan Dimas. Mereka telah berteman sejak kecil dan selalu bersama dalam suka maupun duka. Bagi mereka, pertemanan bukan sekadar kebersamaan, tetapi juga tentang saling mendukung dan memahami satu sama lain. Mereka bersekolah di sekolah yang sama, duduk di bangku yang bersebelahan, dan bahkan memiliki impian yang serupa—ingin menjadi orang sukses dan membahagiakan keluarga mereka. Raka adalah anak seorang pedagang kecil di pasar, sementara Dimas berasal dari keluarga sederhana yang mengandalkan penghasilan ayahnya sebagai buruh bangunan.Meskipun hidup dalam keterbatasan, mereka tidak pernah mengeluh. Justru, mereka selalu berusaha membantu satu sama lain. Jika Raka tidak punya uang untuk membeli buku, Dimas akan meminjamkan bukunya. Jika Dimas kesulitan mengerjakan tugas, Raka akan mengajarinya hingga paham. Saat menginjak SMA, kehidupan mulai membawa tantangan bagi mereka. Raka mendapat kesempatan u...

cahaya di Rumah kami

Di sebuah desa kecil di pinggiran kota, hiduplah sebuah keluarga sederhana yang penuh kasih sayang. Keluarga itu terdiri dari Pak Budi, seorang petani yang bekerja di sawah setiap hari; Bu Rina, ibu rumah tangga yang juga menjual kue di pasar; serta dua anak mereka, Fajar dan Sinta. Mereka tinggal di sebuah rumah kayu yang sederhana, tetapi selalu terasa hangat oleh kebersamaan dan tawa. Bagi keluarga ini, kebahagiaan bukan soal harta, melainkan soal cinta dan kebersamaan. mereka punya anak pertama yaitu namanya fajar, anak sulung mereka, adalah seorang siswa SMA yang rajin dan bercita-cita menjadi seorang dokter. Ia selalu mendapat nilai bagus dan sangat ingin melanjutkan kuliah. Namun, keluarga mereka tidak memiliki cukup uang untuk membiayai pendidikan tinggi. Pak Budi dan Bu Rina menyadari betapa besar impian anak mereka. Mereka ingin membantu, tetapi penghasilan dari sawah dan berjualan kue hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski begitu, mereka tidak pernah menyera...

luka yang tak terlihat

Malam itu hujan turun deras, membasahi jendela kamar kecil milik Dinda. Gadis berusia 15 tahun itu duduk di sudut kamar, memeluk lututnya. Dari luar, terdengar suara pertengkaran ayah dan ibunya—sesuatu yang sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak kecil. “Kamu selalu pulang malam! Kamu pikir aku tidak tahu kamu selingkuh?!” teriak ibunya."Jangan bicara seolah kamu suci! Kamu juga nggak pernah peduli sama aku dan anak kita!” balas ayahnya, suaranya dipenuhi amarah. Dinda menutup telinganya dengan kedua tangan, berharap bisa menghilangkan suara-suara menyakitkan itu. Tapi, sekeras apa pun ia mencoba, kenyataan tetap ada di depan mata. Ia berasal dari keluarga yang hancur—broken home. Orang tuanya dulunya saling mencintai, atau setidaknya itulah yang selalu diceritakan neneknya. Namun, seiring waktu, cinta itu berubah menjadi kebencian, perselingkuhan, dan pertengkaran tanpa henti. Ayahnya sibuk dengan pekerjaannya, sering pulang larut malam dengan aroma parfum asing. Sementara ibun...

jejak cinta di kota udang

Di kota Cirebon yang dikenal dengan julukan Kota Udang, hiduplah seorang pemuda bernama Bima. Sejak kecil, Bima memiliki impian untuk menjadi pelukis terkenal. Setiap hari, ia menghabiskan waktu di tepi pantai, menggambar pemandangan laut dan aktivitas nelayan yang menjadi ciri khas kota tersebut. Suatu hari, saat sedang melukis di dekat Pelabuhan Cirebon, Bima melihat seorang gadis yang tampak kebingungan. Gadis itu, bernama Ayu, adalah seorang fotografer dari Jakarta yang datang untuk mengabadikan keindahan Cirebon. Namun, kameranya mengalami kerusakan, dan ia tidak tahu harus berbuat apa. Bima yang melihat kesulitan Ayu, menawarkan bantuan. Ia mengajak Ayu ke rumah temannya yang ahli dalam perbaikan kamera. Selama menunggu, mereka berbincang dan saling mengenal. Ayu terpesona dengan pengetahuan Bima tentang seni dan budaya Cirebon, sementara Bima kagum dengan semangat Ayu dalam mengejar passion-nya sebagai fotografer. Hari-hari berikutnya, Bima menemani Ayu berkeliling Cirebon, meng...

melodi yang tak terbalas

Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Dimas yang memiliki bakat luar biasa dalam bermain gitar. Sejak duduk di bangku SMA, ia telah jatuh hati pada seorang gadis bernama Laras, teman sekelasnya yang juga aktif di kegiatan paduan suara sekolah. Dimas sering mengamati Laras dari kejauhan, terpesona oleh suara merdunya dan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya. Suatu hari, sekolah mereka mengadakan acara pentas seni, dan Dimas melihat ini sebagai kesempatan untuk mendekati Laras. Ia memberanikan diri mengajak Laras berkolaborasi, dengan Dimas bermain gitar dan Laras menyanyi. Laras menerima tawaran itu dengan antusias, dan mereka mulai berlatih bersama. Selama masa latihan, Dimas semakin jatuh cinta pada Laras. Namun, ia ragu untuk mengungkapkan perasaannya, takut merusak hubungan baik yang telah terjalin. Di sisi lain, Laras menganggap Dimas sebagai teman yang menyenangkan dan tidak menyadari perasaan Dimas yang sebenarnya. Pentas seni pun tiba, dan penampilan merek...

cinta itu indah

Nama aku natan fernandez. Aku sekolah di salah satu SMA di Jakarta. Aku siswa yang cukup terkenal di sekolah karena kenakalanku. Banyak orang yang menjauhiku, tapi tidak untuk orang yang aku suka, namanya risna. aku suka sama dia udah lama, waktu kita masih smp, dia tau aku bandel, tapi dia masih mau deket sama aku, dan mau Nerima aku apa adanya. Besok paginya aku sengaja berangkat lebih awal karena lupa kalo ada PR, itu hal biasa bagi aku. Pas nyampe sekolah aku seperti biasa tidur di kelas, karna aku paling males kalo belajar itu, dan untuk hari ini semua pelajaran bosen banget kaya biasanya. Dan selesai sekolah, aku pulang ke rumah, pada jam 3 sore  pas sampe rumah, aku tiba tiba kepikiran, Nanti malam kan, malam minggu, malam yang sangat aku benci karna pasti yang ga jomblo pada ngedate, hahahahahaha. Walaupun aku jomblo sebenarnya ada perempuan yang setia nemenin aku terus namanya risna. Rencananya nanti malam aku pengen ngungkapin perasaan aku ke dia. Aku dan Risna berteman s...

cinta datang tiba tiba

 Nama aku lora, aku punya sahabat 2,nila dan nola, mereka namanya emang hampir mirip, tapi sikap nya engga sama sekali, kita ber 3 punya sikap yang beda, aku orang nya galak dan cerewet, nila cuek tapi perhatian, dan nola lemah lembut, mereka itu sering di cie cie in sama Al dan vino, dan btw mereka juga emang lumayan terkenal karna ganteng, nila dan nola juga sama sama cantik, jadi mereka cocok deh kalau di satuin ber4, jadi Al itu sama nila, dan vino sama nola. Yah aku tau mungkin ga ada yang cie cie in aku sama yang lain, karna aku tu orang nya bener bener galak dan cerewet, jadi cowo cowo ga ada yang suka sama aku.... Waktu itu, ada murid baru dia pindahan, nama dia evan, dia ga ganteng sih menurut aku, biasa aja, tapi kenapa semua orang ke dia jadi kaya fans nya, aku juga heran, tapi yaudahlah setiap orang kan beda beda, ga semua harus sama kaya aku. Kebetulan dia kebagian di kelas aku, dia duduk di belakang aku, karna belakang kursi aku juga lagi kosong. Pas lagi perkenalan d...

cinta masa kelas 8

 Waktu kelas 8 aku sekelas sama orang yang namanya Alvaro, aku panggil dia Al. Sebelumnya dia lumayan terkenal, waktu kelas 7 nya, karna dia pinter ngaji nya,  mangkanya aku bisa kenal sama dia, dan banyak yang suka sama dia juga, tapi banyak yang bilang dia ngeselin orangnya, terus aku berdoa buat ga sekelas sama dia nanti pas kelas 8. Dan pas pembagian kelas aku seneng dong, karna udah di bagiin, eh pas aku liat absen kok ada nama Alvaro, aku kaget banget karna kaya kok bisa sih sama dia, aku sebenernya gakenal sama dia juga, terus kalo ketemu aja ge kaya yaudah biasa aja, karna kita saling ga kenal. Aku duduk barisan ke 4 di sebelah kanan, dia barisan kedua di sebelah kiri, jadi jauhan kita tuh duduk nya, pas awal awal masuk emang biasa aja sih, aku juga biasa aja.  Nah pas waktu pelajaran bahasa inggris kan lagi nulis, aku sama temen sebangku aku teh lagi ketawa gitu, tapi kecil engga yang gede ketawanya, tiba tiba si Al liat belakang, bilang kaya gini "nulis atuh ula...

pengajian TPA Babusallam

 Dulu aku ngaji di TPA Babusallam, aku ngaji dari kelas 1 SD sampe kelas 6, aku dulu gamau ngaji di situ karna ga ada temen yang aku kenal juga, terus aku ajak temen aku buat ngaji disitu juga, dan pada mau akhirnya kita berangkat bareng buat ngaji di situ. Pertama kali aku ngaji, aku langsung di ajarin segala macem, karna dulu aku kurang bisa baca al'quran, aku di ajarin cara baca yang bener. Guru ngaji aku itu namanya, mah Enok, umi,sama th imas, ada 3, mereka pada baik semua sama aku, aku pernah di ajar sama tiga tiganya, pas sama umi aku masih iqro, sama mah Enok juz amma, sama th imas aku al quran. Aku seru banget ngaji disitu, aku di ajarin ilmu ilmu tajwid, dan banyak lainnya. Aku lebih suka di ajar sama th imas karena dia belajar sambil games, seru banget dia selalu sabar ngadepin kita yang susah di atur. Dulu aku pengen banget ikut wisuda di Kuningan, katanya harus hafal juz 30, disitu aku pengen banget ikut, tapi harus kuasai dulu semuanya. Aku tiap hari selalu setor hafa...